P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5: Spesifikasi, Kelebihan, dan Aplikasi Material Boiler

1. Pendahuluan

Dalam industri boiler, pressure vessel, dan sistem perpipaan bertekanan, pemilihan material merupakan aspek yang sangat penting. Material tidak hanya dituntut memiliki kekuatan mekanis yang baik, tetapi juga harus mampu menahan suhu tinggi, tekanan internal, dan kondisi operasi yang keras.

Tiga jenis material baja yang paling sering digunakan sesuai standar EN 10028 adalah P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi komposisi kimia, sifat mekanik, ketahanan terhadap temperatur, hingga penggunaannya dalam industri.

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5 sehingga dapat menjadi referensi bagi engineer, konsultan, maupun perusahaan industri yang sedang mencari material tepat untuk boiler dan pressure vessel.

---

2. Standar EN 10028: Gambaran Umum

Sebelum membahas lebih jauh mengenai ketiga material tersebut, penting untuk memahami dulu apa itu standar EN 10028.

EN 10028 adalah standar Eropa yang mengatur tentang baja lembaran dan pelat yang digunakan untuk bejana tekan (pressure vessel). Standar ini mencakup berbagai kelas material mulai dari baja karbon sederhana hingga baja paduan khusus yang mampu bekerja pada suhu tinggi.

Kategori utama dalam EN 10028 antara lain:

• P235GH, P265GH, P295GH, P355GH → kategori baja karbon dan baja mangan untuk kondisi normal (non-alloy steel).

• 16Mo3, 13CrMo4-5, 10CrMo9-10 → kategori baja paduan rendah dengan tambahan unsur Mo, Cr, untuk ketahanan suhu tinggi.

Dari sini kita bisa melihat bahwa P235GH dan P265GH masuk kategori baja karbon biasa, sedangkan 13CrMo4-5 termasuk dalam kategori baja paduan Cr-Mo (Chromium Molybdenum).

---

3. Apa Itu P235GH?

P235GH adalah baja non-paduan (non-alloy steel) untuk aplikasi bejana tekan. Material ini memiliki ketahanan panas dan tekanan yang cukup baik untuk digunakan pada suhu menengah.

• Standar: EN 10028-2

• Arti nama:

  • P → Pressure (digunakan untuk pressure vessel)

  • 235 → Kekuatan tarik minimum (yield strength) 235 MPa

  • GH → Gas/Hot (baja untuk aplikasi suhu tinggi menengah)

Komposisi Kimia (rata-rata):

• C ≤ 0,16%

• Mn: 0,6 – 1,2%

• Si ≤ 0,35%

• P ≤ 0,025%

• S ≤ 0,015%

Sifat Mekanik:

• Yield strength: ≥ 235 MPa

• Tensile strength: 360 – 500 MPa

• Elongation: 25 – 28%

• Suhu operasi: hingga ±400°C

Aplikasi:

• Shell boiler tekanan rendah-menengah

• Heat exchanger

• Tangki penyimpanan gas atau cairan bertekanan

• Pipa steam dengan suhu menengah

---

4. Apa Itu P265GH?

P265GH adalah pengembangan dari P235GH dengan kekuatan tarik yang lebih tinggi. Baja ini juga dipakai luas untuk pressure vessel dan boiler.

• Standar: EN 10028-2

• Arti nama:

  • P → Pressure

  • 265 → Yield strength minimum 265 MPa

  • GH → Gas/Hot

Komposisi Kimia:

• C ≤ 0,20%

• Mn: 0,8 – 1,4%

• Si ≤ 0,40%

• P ≤ 0,025%

• S ≤ 0,015%

Sifat Mekanik:

• Yield strength: ≥ 265 MPa

• Tensile strength: 410 – 530 MPa

• Elongation: 23 – 27%

• Suhu operasi: hingga ±450°C

Aplikasi:

• Bejana tekan berkapasitas besar

• Boiler dengan tekanan menengah hingga tinggi

• Heat exchanger industri migas dan petrokimia

• Sistem perpipaan dengan beban lebih berat

---

5. Apa Itu 13CrMo4-5?

13CrMo4-5 adalah baja paduan rendah dengan kandungan utama Chromium (Cr) dan Molybdenum (Mo). Material ini dirancang khusus untuk aplikasi pada suhu tinggi.

• Standar: EN 10028-2

• Arti nama:

  • 13CrMo → Baja dengan sekitar 1% Cr dan 0,5% Mo

  • 4-5 → Indeks kualitas / ketahanan suhu

Komposisi Kimia:

• C: 0,08 – 0,15%

• Cr: 0,7 – 1,15%

• Mo: 0,4 – 0,6%

• Mn: 0,4 – 0,9%

• Si ≤ 0,35%

Sifat Mekanik:

• Yield strength: 280 – 320 MPa (tergantung ketebalan)

• Tensile strength: 440 – 590 MPa

• Ketahanan creep: sangat baik hingga 600°C

• Elongation: 20 – 25%

Aplikasi:

• Boiler uap superheater

• Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

• Industri petrokimia (reaktor, pipa suhu tinggi)

• Heat exchanger dengan suhu ekstrem

---

6. Perbandingan P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5

---

7. Faktor Pemilihan Material

Pemilihan antara P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5 biasanya dipengaruhi oleh:

1. Tekanan operasi – semakin tinggi tekanannya, semakin disarankan menggunakan P265GH atau 13CrMo4-5.

2. Suhu operasi – untuk suhu di atas 500°C, hanya 13CrMo4-5 yang direkomendasikan.

3. Ketersediaan material – P235GH dan P265GH lebih mudah didapat di pasaran, sedangkan 13CrMo4-5 lebih khusus.

4. Biaya – P235GH lebih murah, P265GH menengah, 13CrMo4-5 lebih mahal.

5. Standar industri – beberapa proyek migas/PLTU wajib menggunakan material Cr-Mo.

---

8. Kelebihan dan Kekurangan

P235GH

✔ Ekonomis
✔ Mudah dilas
✘ Batas suhu relatif rendah

P265GH

✔ Lebih kuat dibanding P235GH
✔ Cocok untuk boiler berkapasitas besar
✘ Harga lebih tinggi dari P235GH

13CrMo4-5

✔ Tahan suhu sangat tinggi
✔ Umur pakai panjang di kondisi ekstrem
✘ Lebih mahal dan sulit dilas

---

9. Studi Kasus Aplikasi

• Industri pupuk → menggunakan P265GH untuk bejana amonia bertekanan.

• PLTU batubara → superheater menggunakan 13CrMo4-5 karena suhu operasi > 550°C.

• Industri makanan/minuman → lebih banyak memakai P235GH untuk boiler sederhana.

---

10. Kesimpulan

Perbedaan utama P235GH, P265GH, dan 13CrMo4-5 terletak pada kekuatan, komposisi, serta ketahanan suhu:

• P235GH → baja karbon ekonomis, cocok untuk boiler dan bejana tekan tekanan rendah–menengah.

• P265GH → memiliki kekuatan lebih tinggi, sesuai untuk bejana tekan berkapasitas besar.

• 13CrMo4-5 → baja paduan Cr-Mo, unggul di suhu tinggi hingga 600°C, ideal untuk PLTU dan industri petrokimia.

Dengan memahami karakteristik ini, perusahaan bisa memilih material yang paling sesuai dengan kebutuhan teknis maupun biaya.

Hubungi Kami

PT Indira Mitra Boiler
Ratman (Sales Engineer)
☎️✔081388666204
Email: info@indira.co.id
Email: idmratman@gmail.com